Manajemen piutang
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen
merupakan komponen terpenting internal dalam suatu oragnisasi perusahahan, oleh
karena itu dibutuhkan seorang manajer haruslah luwes, fleksibel, dalam segala
bidang, agar jalannya suatu perusahaan dengan baik, dan komunikatif
adalah hal yang terpenting juga dalam jiwa seorang manjer,agar antara manajer
satu dengan yang lain bisa dengan mudah melaksanakan tugas masing-masing dari
yang diembanya.Setiap pemimpin perusahaan selalu menginginkan penjualan barang
daganganya dibayar secara tunai. Namun, di lain pihak, penjualn secara
kredit justru akan memberi peluang untuk peluasan pasar sehingga dapat
menambah laba usaha, meski hal ini juga bukan tanpa resiko. Biasanya
keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari segi financialnya, yaitu seberapa
besar laba yang di peroleh dari hasil usahanya. Sehingga setiap perusahaan
berlomba-lomba menaikan besaran profit yang didapatnya. Namun untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, suatu perusahaan harus mengoptimalkan segala kegitan
dalam perusahaan tersebut, baik itu produksi, pemasaran maupun penjualannya.
Masalah yang umum
dihadapi perusahaan ialah penagihan piutang yang telah jatuh tempo tidak selalu
daapat diselesikan seluluhnya.Jika keadaan itu terus berlangsung dalam jangka
waktu yang lama maka modal perusahaaan akan semakin kecil. Dengan begitu
penagihan piutang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius agar
resiko yang mungkin timbul dapat dihindari sekecil mungkin. Dalam hal ini,
pimpinan seharusnya juga turut aktif mengelola penagihan piutang agar
tidak sampai menghambat operasi atau kegiatan perusahaan.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas maka dirumuskanlah beberapa masalah
dibawah ini :
·
Apa yang dimaksud dengan piutang?
·
Apa saja langkah-langkah pencegahan resiko tidak tertagihnya
piutang?
·
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya piutang?
C.
Tujuan
Penulisan
·
Untuk mengetahui pengertian piutang
·
Untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan resiko tidak
tertagihnya piutang
·
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
piutang
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PIUTANG
Piutang
merupakan kekayaan perusahaan yang timbul akibat dari adanya kebijakan penjualan
barang/jasa secara kredit. Kebijakan Kredit bertujuan memaksimalkan
profit dengan risiko yang minimal. Pada dasarnya penjualan secara kredit
bertujuan untuk merangsang minat para pelanggan, menaikkan volume penjualan,
meningkatkan laba bersih penjualan dan strategi ampuh dalam memenangkan persaingan
melalui memperluas pangsa pasar. Selain berdampak positif terhadap iklim
perputaran keuntungan perusahaan, penjualan secara kredit juga mempunya risiko
bagi para pengelola perusahaan.
Pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash,tetapi karena adanya keterbatasan
daya beli masyarakat,atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit.
Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan,akan tetapi
memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,sehingga membutuhkan investasi yang
lebih besar.Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau
bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar
investasi yang dibutuhkan.Piutang, salah satu jenis transaksi akutansi yang
mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan,
atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada
konsumen tersebut.Pada sebagian besar entitas bisnis,hal ini biasanya dilakukan
dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut
kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggang waktu yang disebut
termin kredit atau pembayaran.Pada dasarnya risiko yang timbul akibat adanya
penjualan secara kredit adalah sebagai berikut :
1. Tidak terbayarnya piutang
2. Keterlambatan waktu pembayaran
piutang
Resiko kredit adalah
resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan.
Oleh karena itu banyak perusahaan yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan
memperhatikan lima “C” sebelum memberikan persetujuan kredit.
- Character,kemungkinan dari para pelanggan secara jujur berusaha memenuhi kewajibannya.
- Capacity, pendapat subjektif mengenai kemampuan pelanggan. Ini diukur dari record tahun sebelumnya, atau dengan observasi fisik pada pabrik dan toko pelanggan.
- Capital Capacity,, diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukkan dengan analisis ratio finansiil, khususnya ditekankan pada “tangible networth” perusahaan.
- Collateral, dicerminan dari aktiva yang dijaminkan bagi keamanan kredit.
- Conditions, menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan atau perkembangan khusus dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi efek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
B. Langkah-langkah
pencegahan resiko tidak tertagihnya piutang.
- Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggung perusahaan, hal ini ditentukan atas dasar pengalaman-pengalaman tahun-tahun sebelumnya. misalnya resiko ditetapkan 10% dari piutang, jika perusahaan berencana meningkatkan penjualan dg Rp 100.000 dan akan menyebabkan tambahan biaya Rp 50.000, maka tambahan keuntungannya adalah sebesar Rp 40.000(100.000-50.000-(10%x100.000))
- Kemampuan debitur memenuhi kewajibannya, hal ini dapat diukur dengan likuiditas dan rentabilitas. Selain itu perlu dipertimbangkan “soliditas”:
- soliditas komersiil, kejujuran debitur/direkturnya dalam memenuhi kewajibannya tepat pd waktunya.
- solidits finansiil, memiliki modal kerja yang cukup dalam memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya
- soliditas moril, sifat-sifat dan moril yang baik dari debitur/direkturnya.
- Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan, hal ini dapat digunakan daftar analisis umur piutang (aging schedule) sehingga diketahui sejarah kredit tiap-tiap pelanggan.
- Mengadakan seleksi calon pelanggan, berdasar sejarah kredit dapat ditentukan pelanggan mana yang dapat ditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap.
C.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA PIUTANG
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang dalam sebuah perusahaan. Secara
sederhana faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Volume penjualan kredit,semakin besar volume penjualan
kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam Piutang.
2.
Syarat Pembayaran Penjualan Secara Kredit,semakin lama masa kredit,semakin
besar invesatasinya.
3.
Ketentuan tentang pembatasan Kredit,batasan kredit dapat berupa
kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin
besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan
kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang).
4.
Kebijakan pengumpulan piutang,
pengumpulan piutang dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector)
pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan
piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko
tertunggaknya piutang lebih besar.
5.
Kebiasaan membayar dari para
langganan
apabila sebagian besar pelanggan
membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih
kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak,perlu
investasi yang besar.
Perputaran Piutang
Perputaran
piutang timbul karena minculnya piutang. Piutang adalah aktiva kekayaan
perusahaan yang timbul sebagai akibat dari adanya kebijakan penjualan secara
kredit. Penjualan kredit bertujuan merangsang minat para pelanggan. Tentu saja
dengan adanya kebijakan penjualan secara kredit akan menimbulkan risiko bagi
jika piutang tersebut tidak dapat ditagih. Akan tetapi, jika dilihat dari
asspek lain, menimbulkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :
a. Kenaikan hasil penjualan
b. Kenaikan laba. Hal ini merupakan
dampak dari kenaikan dalam hasil penjualan akan dapat menaikkan kenaikan pada
laba perusahaan
c. Memenangkan persaingan.
Dalam dunia bisnis saat ini, hampir semua perusahaan menerapkan sistem
oenjualan secara kredit. Maka untuk menjaga posisi perusahaan dalam persaingan,
maka haruslah diadakannya politik penjualan secara kredit. Dengan penjualan
yang agresif akan dapat merangsang minat calon konsumen akan dimungkinkan untuk
memakai dan menikmati kegunaan barang yang dibeli tanpa harus mengeluarkan uang
dalam jumlah yang sangat besar pada saat pembelian
Perputaran piutang adalah ukuran analitis seberapa cepatnya akun/harta
pelanggan dikumpulkan dengan menggunakan rumus penjualan kredit bersih dibagi
dengan piutang dagang rata rata selama suatu periode tertentu. Perputaran
piutang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut :
1. Net Credit Sales (Penjualan Piutang
Bersih)
Tinggi
rendahnya recievable trunover mempunyai efek yang langsung terhadap besar
kecilnya modal yang diinvestasikan dalamu piutang. Makin tinggi
turnovernya berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu
terikatntya modal dalam piutang.
2. Average Receivable ( Piutang Usaha Rata
Rata)
Piutang usaha
rata rata dapat ditentukan dengan menggunakan data data bulanan atau dengan
menambahkan saldo piutang awal tahun dan akhir tahun dan dibagi dua.
Syarat
Pembayaran Kredit
Makin lunak
atau makin lama syarat pembayaran, makin lama modal terikat pada piutang, yang
ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah semakin
rendah. Perputaran Piutang dirumuskan sebagai berikut:
Penjualan netto kredit
Tingkat perputaran piutang :
--------------------------------- = .... X
Rata-rata piutang
Contoh Soal
Sebuah perusahaan
memiliki penjualan kredit bersih sebesar Rp 36.000,00. Saldo piutang awal tahun
adalah 1.080,00. Saldo piutang akhir tahun adalah 1.220,00. Hitunglah perputan
piutang usaha perusahan tersebut .
Penyelesaian:
36.000,00
•
Tingkat perputaran piutang =
_______________________________
( 1.080,00
+ 1.220,00 )/2
36.000,00
•
Tingkat perputaran piutang =
__________________________ =
31,30 Kali
1.150,00
Berdasarkan
data tersebut, maka perputaran piutang pada perusahaaan dalam jangka waktu setahun
adalah sebanyak 31,3 kali.
D.
BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA PIUTANG
Dengan dilaksanaknnya penjualan secara kredit, yang kemudian menimbulkan
piutang, maka perusahaaan sebenarnya tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa
biaya. Biaya yang timbul akibat dari adanya piutang adalah sebagai berikut :
1. Biaya Penghapusan
2. Biaya Pengumpulan Piutang
3. Biaya Administrasi
4. Biaya Sumber Dana
E. PENGUMPULAN PIUTANG
Pengumpulan
piutang adalah kegunaan hari rata rata pengumpulan piutang. Pengumpulan piutang
digunakan untuk tingkat efisiensi pengumpulan piutang. Pengumpulan piutang
digolongkan efisien apabila waktu rata rata pengumpulan piutang lebih kecil
daripada waktu piutang yang telah ditetapkan. Pengumpulan piutang dikatakan
inefisien apabila waktu rata rata pengumpulan piutang lebih besar daripada
waktu piutang yang telah ditetapkan. Hal ini diformulasikan sebagai
berikut :
365 hari
Rata rata pengumpulan piutang = __________________________________
TK perputara piutang
Contoh soal :
Perhatikan data berikut :
• Penjualan kredit ............... Rp. 100 juta
• Piutang awal tahun... ........ Rp.
20 juta
• Piutang akhir tahun........... Rp.
30 juta
• Rata-rata piutang ........... Rp.
25 juta
hitunglah pengumpulan
piutang pada tahun tersebut berdasarkan data di atas !
Langkah pertama :
Hitunglah tingkat perputaaran piutang
100.000.000
•
Tingkat perputaran piutang : _______________________
= 4 x
25.000.000
Langkah kedua : Menghitung Rata-rata pengumpulan piutang dengan formula
:
365
•
Rata-rata pengumpulan piutang :_______________________________________
Tk perputaran
piutang
365
•
Rata-rata pengumpulan piutang :____________________________
= 91,25 Hari
4 X
Berdasarkan
data tersebut disimpulkan bahwasanya rata rata pengumpulan piutang adalah
selama 91,25 hari.
BAB III
KESIMPULAN
Dari materi di
atas dapat di simpulkan bahwa piutang adalah Piutang merupakan kekayaan perusahaan yang
timbul akibat dari adanya kebijakan
penjualan barang/jasa secara kredit. Kebijakan Kredit bertujuan
memaksimalkan profit dengan risiko yang minimal.Untuk memberi pinjaman kepada
para konsumen,seorang manajer harus mempertimbangkan prinsip pemberian kredit
yaitu sering disebut dengan nama 5C yang meliputi : character,capacity,capital
capacity,collateral,conditions.faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
piutang antara lain : volume penjualan kredit,syarat pembayaran penjualan
secara kredit,ketentuan tentang pembatasan kredit,kebijakan pengumpulan
piutang,kebiasaan membayar dari para pelanggan.
Perputara
piutang adalah Perputaran piutang adalah ukuran analitis seberapa cepatnya akun/harta
pelanggan dikumpulkan dengan menggunakan rumus penjualan kredit bersih dibagi
dengan piutang dagang rata rata selama suatu periode tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar